Tuban pada masa dulu merupakan sebuah pelabuhan yang besar, sebagai tempat singgah atau transit dari berbagai daerah dan Negara terutama para pedagang Cina dan Arab. Hal ini kerena Tuban mada masa dulu merupan armada laut yang sangat kuat dan pelabuhan penyebrangan utama menuju kerajaan Majapahit.
Sebagai pintu masuk utama menuju kerajaan Majapahit maka tak mengherankan jika banyak bangunan yang unik dan mencitrakan kota pesisir pantai yang memiliki peradapan terbuka. Kerena hampir semua kerajaan yang menjalin kerjasama dengan majapahit pasti melewati dan singgah di pelabuhan Tuban.
Klenteng Kwan Sing Bio
Kwan Sing Bio
Salah satu yang paling mencolok adalah bangunan klenteng kwan sing bio. Kelenteng ini jelas merupakan bangunan akulturasi dari negeri asal agama ini dan ciri khas kota pesisir Tuban. Sebagaimana kita tahu bahwa bangunan Klenteng pada umumnya menggunakan Naga di pintu utama sebagai lambang khas sebuah kelenteng. Namun di Klenteng kwan sing bio yang terletak di samping sebuah coffee & steak house milik Hotel Mustika, sebagai klenteng terbesar di Asia Tennggara menggunakan lambang Kepiting di pintu utamanya.
Masjid Agung Tuban
Masjid Agung Tuban
Tidak jauh dari klenteng, ke arah timur sekitar satu kilo meter terdapat center of town yakni alun-alun kota Tuban. Pada salah satu sisi alun-alun terdapat sebuah sarana ibadah bagi umat muslim yaitu sebuah bangunan masjid yang megah bagai sebuah bangunan fantasi. Masjid Agung Tuban bagai replika Masjidil Harom berdiri megah di pusat kota. Dibangun menggunakan ornamen unik yang menghiasi seluruh bangunan masjid. Mulai dari lantai keramik yang indah, tembok-tembok yang penuh dengan ukiran, sampai kubah-kubah yang bercat cerah menarik hati para pengunjung masjid.
Restoran & Bar Hotel Mustika
Restoran & Bar
Selain bangunan Klenteng dan Masjid Agung Tuban yang megah yang bisa menjadi tujuan wisata. Di daerah Tuban, Ada beberapa bangunan lain yang merupakan hasil akulturasi budaya di antaranya. Restoran & Bar salah satu bangunan Hotel terbesar di kota Tuban yaitu Hotel Mustika juga merupakan perpaduan bangunan adat yang unik. Pada atap depan bangunan hotel Nampak jelas perpaduan bangunan Jawa dan Cina.
Rumah-rumah Kuno
Di daerah kemuning kecamatan Tuban tepatnya di Jalan KH. Agus Salim juga terdapat bangunan rumah-rumah lama peninggalan zaman penjajahan Belanda. Pada bangunan rumah-rumah ini kita bisa melihat perpaduan antara bangunan Belanda, Jawa dan Cina.
di kota Tubanlah banyak bukti bangunan yang berasal dari Alkultrasi atau peraduan dari 2 budaya atau lebih. disini kita bisa lihat banyak bangunan yang terdiri dari 2 budaya atau lebih yang bia menjadi satu padu dan menjadi tempat yang sudah bisa dimaklumi atau di terima oleh masyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar