Selasa, 09 Juni 2015

KONSERVASI ARSITEKTUR 4

KAWASAN KONSERVASI HUTAN TASMANIA, AUSTRALIA


Pemerintah Australia ingin membuka wilayah hutan seluas 74.000 hektar untuk ditebang dengan alasan bahwa area itu memang sudah buruk kualitasnya. Pemerintahan Koalisi berpendapat, 74.000 hektar wilayah hutan itu telah dirusak oleh aksi pembalakan dan karenanya harus dibebaskan untuk industri kayu 


Namun komite Warisan Dunia UNESCO mengatakan pencabutan status dapat menciptakan preseden yang tidak bisa diterima. Komite Warisan Dunia yang mengadakan pertemuan di Doha hanya memerlukan waktu tujuh menit untuk mempertimbangkan permintaan itu sebelum kemudian menolaknya, kata harian Sydney Morning Herald. Australia merupakan negara maju pertama yang mencoba membatalkan status hutan lindung dengan alasan ekonomi. 


Para pegiat lingkungan menyambut baik keputusan tersebut sementara pemerintah Australia menyatakan bahwa mereka kecewa. Perdana menteri Tony Abbott mengatakan akan mempelajari keputusan itu sebelum melakukan langkah berikutnya.MAbbott telah menyatakan dukungannya pada industri penebangan kayu yang mempekerjakan lebih dari 66.000 orang. Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan sejumlah kelompok konservasi Australia dan Aborigin Tasmania mengatakan komite UNESCO telah "mengeluarkan teguran keras" kepada pemerintah Australia. Mereka menambahkan mencabut status hutan lindung merupakan tindakan "pengrusakan lingkungan". 


TUJUAN KONSERVASI :

Pada kawasan hutan Tasmania, Australia ini adalah konservasi lingkungann alam. pada kawasan seluas 74.000 hektar ini wajib dijadikan area konservasi, karena hutan ini harus kita pertahankan keindahaannya dan di dalam hutan ini terdapat populasi hewan dan tumbuhan yang jika hutan ini di ratakan akan mempengaruhi ekosistem yg berada di sekitarnya. 
jadi kawasan ini wajib dijadikan wilayah konservasi warisan dunia (WHA) yangharus kita jaga, lestraikan dan lindungi. 

sumber : 
- http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2014-06-24/unesco-pertahankan-hutan-tasmania-sebagai-wilayah-konservasi/1331776 
- http://www.australia.com/id-id/places/tasmanian-wilderness/highlights.html 
- http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/06/140615_budaya_australia
- http://indonesiana.seruu.com/read/2014/06/25/219070/unesco-tolak-permintaan-australia-babat-hutan-tasmania .

KONSERVASI ARSITEKTUR 4


Bird Walk Regent’s Park, London. 


Regent’s Park adalah taman terluas di London luasnya sekitar 166 hektar. Taman tersebut memiliki desain lanskap dan tata letak yang sangat strategis di pusat kota. Padang rumput hijau yang luas ditambah jalan setapak untuk berolah raga dan berjalan-jalan menambah keindahan Regent’s Park. Anda dapat melakukan berbagai jenis kegiatan bersama keluarga atau teman.




Wilayah Ragent’s Park awalnya merupakan bagian dari hutan yang luas di Middlesex yang yang disebut Marylebone Park yang dikelilingi pedesaan. Pohon-pohonnya yang rimbun di sekitar lereng menuju Primrose Hill menjadikan Regent’s Park menjadi lokasi yang tepat untuk rusa tinggal.
Pada tahun 1538 Raja Henry VIII menjadikan Regent’s Park sebagai lokasi berburu rusa. Pada saat itu berburu rusa merupakan salah satu olah raga yang digemari para bangsawan termasuk keluarga kerajaan. Biasanya mereka berkuda dari Whitehall Palace menuju Regent’s Park. Anda tidak perlu khawatir tertembak jika berkunjung ke tempat tersebut karena saat ini kegiatan berburu sudah jarang sekali dilakukan. 

Saat memasuki Bird Walk di Regent’s Park Anda akan disambut oleh berbagai macam jenis burung yang ada disana. Suasana akan semakin ramai ketika pengunjung memberi mereka makan. Burung-burung tersebut akan terbang menghampiri Anda. Bird Walk merupakan salah satu area di Regent’s Park, London. Disana Anda dapat tamasya bersama keluarga sambil mengamati kehidupan berbagai jenis burung. Salah satu burung yang populer adalah heron abu-abu. Dalam beberapa tahun terakhir, burung tersebut berkumpul disana dan diberi makan oleh para pengunjung.Jika berjalan menyusuri tepian danau Anda akan melihat banyak burung air seperti wigeon, gadwall, teal, pintail dan pelikan. Anda dilarang untuk berperahu atau memancing di danau. Hal tersebut dilakukan agar burung-burung dapat berkembang biak dan bertengger tanpa gangguan. Jika beruntung Anda dapat melihat burung-burung tersebut membuat sarang. Disana juga ada angsa kecil dan bebek berjambul.


Para petugas akan memberi tahu tentang cara-cara memberi makan. Di tengah danau terdapat pulau kecil yang menjadi sarang burung wagtails abu-abu, bangau dan pelikan. Anda juga dapat melihat burung trinil di tepi danau.Waktu terbaik untuk melihat burung-burung terbang di Bird Walk yaitu setelah fajar dan saat matahari terbenam. Anda dapat melihat mereka bermigrasi pada bulan Mei, Agustus dan September. Anda tidak perlu khawatir kelelahan karena tersedia fasilitas umum seperti bangku taman dan kafe. Namun jika ingin menikmati pemandangan taman sambil menyantap makanan Anda dapat mengunjungi kafe yang terletak di sekitar taman.

Bird Walk merupakan salah satu area di Regent’s Park, London. Di sana Anda dapat tamasya bersama keluarga sambil mengamati kehidupan berbagai jenis burung. Salah satu burung yang populer adalah heron abu-abu. Jika berjalan menyusuri tepian danau Anda akan melihat banyak burung air seperti wigeon, gadwall, teal, pintail dan pelikan. Kita dilarang untuk berperahu atau memancing di danau. Hal tersebut dilakukan agar burung-burung dapat hidup tanpa gangguan. Jika beruntung Anda dapat melihat burung-burung tersebut membuat sarang. Wisatawan juga dapat menjumpai angsa kecil dan bebek berjambu. 


kesimpulan : 
konservasi pada Bird walk ini adalah konservasi kawasan lingkungan alami, dimanawilayah ini harus di konservasi karena burung burung yang ada sudah langka. dan jika di lestarikan maka akan membuat manfaat yang besar terhadap populasi burung tersebut. selain itu kawasan ini dapat sekaligus menjadi fasilitas publik yang baik seperti pedestrian, area memancing, area wisata. 

sumber : 

KONSERVASI ARSITEKTUR 3

KAWASAN KONSERVASI BOAT QUAY, SINGAPORE 

Dahulu Singapore River adalah jalur utama untuk perdagangan dan kegiatan ekonomi di pulau tersebut, dimana sebagian besar sisi selatan sungai merupakan tempat perdagangan berlangsung, tempat itu sekarang dikenal dengan nama Boat Quay.

   
Sungai Boat Quay

Karena kawasan Boat Quay dulunya merupakan tempat perdagangan yang dijalankan oleh para pemukim Cina maka di daerah tersebut banyak terdapat rumah toko yang berarsitektur Cina. Rumah toko ini menjadi keunikan dan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Boat Quaysehingga oleh pemerintah Singapura dikonservasi pada tahun 1986 sebagai bagian dari rencana induk untuk melestarikan seluruh Sungai Singapura dan sekitarnya. Bangunan-bangunan rumah toko di area tersebut dipertahankan dan ditambahkan kafe-kafe tenda di sepanjang tepi sungai Singapura dan jalan di area ini dimaksimalkan sebagai jalur pedestrian (jalur pejalan kaki).

Pedestrian di Boat Quay

Dengan latar belakang alasan tersebut di atas dipilihlah lokasi ini sebagai area penelitian konservasi karena secara kasat mata dinilai berhasil mempertahankan keaslian bentuk bangunan rumah toko berarsitektur Cina dan menjadikannya daya tarik wisatawan. Begitu juga dengan kafe-kafe yang ada, ramai dikunjungi wisatawan karena letaknya yang berada di pinggir sungai memiliki pemandangan yang menarik dan berhawa sejuk.

Boat Quay

·           Peraturan Kawasan Boat Quay
Pada pertengahan tahun 1980an, Urban Redevelopment Authority mengumumkan rencana untuk menjadikan Boat Quay sebagai bagian dari rencana induk untuk melestarikan seluruhSingapore River dan sekitarnya. Mulai tahun 1993 pemerintah Singapura mengeluarkan circular/ surat edaran tentang konservasi bangunan yang berisi panduan konservasi bangunan beratap datar termasuk M & E bangunan beratap datar, revisi panduan Konservasi Bangunan di kawasan Boat Quay dan himbauan agar tetap mempertahankan lantai dan tangga yang terbuat dari kayu untuk menjaga keaslian arsitektur bangunan bersejarah hingga mengenai konservasi bagian bangunan yang menampung kegiatan bersantai. Peraturan-peraturan tersebut diterapkan dengan patuh oleh para pengelola dan pengguna bangunan di kawasan Boat Quay. Selain itu adapula peraturan yang dikeluarkan pemerintah Singapura tahun 2002 di kawasan Boat Quay yang berisi mengenai panduan perancangan mulai struktur, ukuran kios, hingga ketinggian lantai.

b.      
·       Sirkulasi
Berdasarkan gambaran di lapangan bahwa sirkulasi yang terdapat pada kawasan Boat Quay berupa jalur pedestrian dan di sisi jalur pedestian yang menghadap sungai terdapat jajaran kafe-kafe dengan atap payung yang merupakan bangunan non permanen dan sisi lainnya berdiri bangunan permanen yang berfungsi sebagai kafe beserta tempat tinggal. berada tepat di bantaran sungai dengan jalan raya beraspal dan adanya jalur pedestrian di depan bangunan, sehingga sesuai dengan teori linkage tentang garis/ line.

·         Orientasi Bangunan
Dari studi lapangan di kawasan Boat Quay yang berada di sisi selatan sungai Singapura, dapat dilihat bahwa orientasi bangunan di kawasan Boat Quay mengikuti garis tepi sungai yang mengarah ke arah utara dengan muka bangunan menghadap sungai Singapura. Orientasi bangunan yang menghadap utara adalah orientasi yang sangat baik karena area di sekitar bangunan akan terhindar dari sinar matahari langsung. Orientasi yang ada di Boat Quaymengarah ke utara, sehingga baik untuk difungsikan sebagai area wisata kuliner dan bersantai berupa kafe tenda nonpermanen, sedangkan di kawasan tepi sungai Ciliwung di Jakarta Kota bisa juga dijadikan sebagai area wisata kuliner dan bersantai berupa kafe tenda nonpermanen dengan menambahkan buffer berupa pepohonan untuk mengurangi panas sinar matahari langsung.

·         Bentuk Massa Bangunan
Bentuk bangunan ruko di kawasan Boat Quay berbentuk row house (rumah kopel) yaitu deretan rumah yang memiliki bentuk dan fasad yang sama, saling menempel dan memiliki dinding pembatas bersama-sama. Deretan massa bangunan di kawasan ini membentuk garis linear dengan mengikuti tepian sungai Singapura yang berbentuk cekungan menyerupai bentuk perut ikan.dari posisi muka bangunan yang mengarah ke tepi sungai. 

Kesimpulan : 

ditinjau dari segi konservasi Arsitektur kawasan boat quay, kawasan ini memiliki orientasi bangunan, sirkulasi dan bentuk massa bangunan sekitar yang dapat dimanfaatkan dengan baik dengan meng-konservasikan daerah tersebut karena pada jalur ini juga adalah pusat jalur ekonomi. jadi kita bisa melihat daerah ini akan menjadi pusat perdagangan yang sangat baik dan dapat dinikmati oleh para pejalan kaki. 

KONSERVASI ARSITEKTUR 3

KAWASAN KONSERVASI BAGAN, MYANMAR
 
BAGAN kota seribu kuil yang berada di Myanmar merupakan salah satu situs arkeologi terkaya di Asia Tenggara. Myanmar yang terkenal akan sebutan negeri seribu candi, demikian sebutannya karena adanya ribuan candi yang berada di negara yang dulunya dikenal dengan sebutan negara Burma. Bagan sebuah kota kuno yang berada di wilayah Mandalay Burma (Myanmar) dihiasi dengan pemandangan ribuan candi – candi tua dengan berbagai ukuran, ribuan pagoda kuno, stupa, kuil, aula pentahbisan dan monumen. Kuil Baganadalah salah satu situs arkeologi terkaya di Asia Tenggara Berbeda dengan candi – candi lainnya di kawasan Asia. Kota seribu kuil ini memiliki 2 ciri khas warna, yaitu warna putih dan warna merah bata. Candi di Bagan berukuran cukup besar karena digunakan sebagai tempat pemujaan dan mempresentasikan Gunung Meru, salah satu simbol Dewa dan dibangun sebagai tempat ibadah dan belajar bagi para pengikut ajaran Budha dari kawasan Asia, termasuk India, selama kurang lebih 5 abad sejak awal didirikan. Destinasi wisata di KotaBagan yang menarik minat wisatawan antara lain adalah Htilominlo, Shwedagon Pagoda, Mandalay Palace, serta Danau Inle yang eksotis. Antara ;ain :
1.    Ananda Temple, candi yang selesai dibangun pada tahun 1091 tahun masehi oleh raja Kyanzittha ini memiliki tinggi 51 meter. Pada tahun 1990 Candi Ananda Temple ini menerima penyepuhan emas. Terdapat empat patung besar dari para Buddha dari empat zaman. Kakusandha menghadap ke utara, Konagamana menghadap ke timur, Kassapa menghadap ke selatan, dan Guatama sebagai Buddha terbaru menghadap ke barat.
2.    Raja Narapatisithu membangun candi Gawdawpalin pada abad ke 12 dengan tinggi candi sekitar 60 meter. Candi ini rusak parah dalam sebuah gempa bumi pada tahun 1975 tetapi sudah mengalami rekonstruksi.
3.    Dhammayangyi adalah kuil terbesar di Kota Bagan yang dibangun oleh raja Narathu yang memerintah pada tahun 1167-1170.

kuil ini sering disebut sebagai kuil ganesh karena terdapat gambar gajah yang merupakan dewa hindu. Kuil ini bernama Shwesandaw yang dibangun pada tahun 1057 oleh raja Anawahta.
Candi yang menjadi replika mirip candi Bodhi yang terkenal di Bodh Gaya, India ini bernama candi Mahabodhi. Dibangun oleh raja Nantaungmya pada masa pemerintahan 1210-1234.
Bukan hanya itu, adapun candi, pagoda dan tempat bersejarah lainnya yang terdapat di kota ini diantaranya Bupaya Pagoda, Dhammayangyi Temple, Dhammayazika Pagoda, Gawdawpalin Temple, Gubyaukgyi Temple (Wetkyi-in), Gubyaukgyi Temple (Myinkaba), Htilominlo Temple, Lawkananda Pagoda, Mahabodhi Temple, Manuha Temple, Mingalazedi Pagoda, Minyeingon Temple, Myazedi inscription, Nanpaya Temple, Nathlaung Kyaung Temple, Payathonzu Temple, Seinnyet Nyima Pagaoda and Seinnyet Ama Pagoda, Shwegugyi Temple, Shwesandaw Pagoda, Shwezigon Pagoda, Sulamani Temple, Tharabha Gate, Thatbyinnyu Temple dan Tuywindaung Pagoda.
Pagoda Shwe Zi Gon adalah pagoda yang terbuat dari emas dan merupakan salah satu pagoda tertua dan terbesar yang terletak di pusat kota Yangon. Shwedagon juga terkenal dengan sebutan Golden Pagoda karena nuansa emas yang mendominasi warna bangunannya.
Saat yang tepat menikmati keindahan pemandangan Kota Bagan di Myanmar, kota seribu kuil adalah saat matahari terbit dan matahari terbenam. Karya seni tumbuh pesat di kawasan ini sebagai industri penunjang perkembangan pariwisata. Bagi wisatawan asing, Bagan  adalah kota tujuan utama wisata di Myanmar, selain banyaknya candi, keindahan sunrise dan sunsetnya kota Bagan juga begitu memukau.
Danau Inle berada di kawasan perairan Inle yang terletak di Nyaungshwe Township, di distrik Taunggyi Propinsi Shan, dan merupakan wilayah dari area Shan Hills. Danau ini memang bukan kawasan wisata semegah di Yangon atau Bagan. Kehidupan Danau Inle menawarkan sensasi destinasi perairan dan peradaban yang membuat pengunjungnya terpukau dengan pesona alam dan kehidupan adat budayanya yang unik. Keunikan suku Intha yang menghuni kawasan perairan tenang ini, membuat Danau Inle makin di gemari sebagai salah satu wisata adat di Myanmar. Suku Intha merupakan satu-satunya suku yang mendiami kawasan perairan Danau Inle.
Salah satu candi yang terkenal di bagan  adalah candi Htilominlo. Candi ini dibangun pada abad ke-13 dan terlihat megah tak dilekang waktu. Di dalam bangunan utama, terdapat patung Budha sebagai tempat ibadah para pengikut ajaran Budha. Di belakangnya terdapat kompleks candi sebagai bagian dari candi Htilominlo.
Kota bagan dahulu dijuluki Arimaddanapura atau Arimaddana
Negara bagian Mandalay memang terkenal dengan bangunan-bangunan kuno dan kompleks heritage’nya. Termasuk didalamnya kota Bagan sendiri.Kota atau daerah sangat terkenal dengan kompleks candi atau stupanya. Atau disebutnya ” Bagan Archaeological Zone”.  Cukup dengan membayar 15 Dollar/orang, kita bisa mengelilingi seluruh stupa dan candi yang ada di Bagan selama 5 hari. Tiket dapat langsung dibeli  di airport Bagan, airport Nyang-U. Bisa dikatakan bahwa kota ini adalah kota seribu stupa. Meskipun sebenarnya menurut catatan UNESCO, ada kurang lebih 300’an candi disini.
Old Bagan dan New Bagan


Old Bagan

Kota Bagan sesungguhnya terbagi dari 2 bagian. Bagan kota lama dan Bagan kota baru. Dulunya semua pemukiman berada didaerah kota lama dimana terdapat stupa-stupa tersebut. Tahun 90’an, mereka dipindahkan ke Bagan baru (New Bagan) untuk menjadi pemukiman baru. Perbedaannya sangat menonjol didua tempat ini. Bagan Baru adalah daerah baru, dengan banyak hotel. Tidak ramai daerahnya dikelilingi pemukiman. Bagan lama (Old Bagan) daerah dengan dikelilingi pusat pemerintahan dan beberapa stupa disekitarnya. Beberapa hotel dan pertokoan juga kita temukan didaerah ini.


New Bagan


Kuil Ananda juga menarik untuk diamari mural yang ada dibeberap dindingnya. Muralnya masih terjaga dengan baik. Dikatakan oleh Thein bahwa kuil Ananda dibangun pada masa awal-awal dinasti Pagan yang ada di Bagan, mungkin sekitaran abad 1100’an. Kuil Ananda memiliki 4 patung Buddha warna keemasan disetiap sisi penjuru mata angin, dengan posisi tangannya yang berbeda. 
Kemudian kita juga bisa ke kuil  Thatbyinnyu dikenal sebagai kuil kemahatahuan dan berasal dari 1144 Masehi. Kuil yang cukup tinggi dengan tinggi sekitaran 60’an meter. Lalu kita ke  kuil terbesar Damayangyi, yang terkenal dengan struktur bangunannya yang unik mirip piramida. Candi ini dibangun  tahun 1170 Masehi.


Lalu tidak ketinggalan ke candi  Nanphaya. Candi ini sangat unik karena merupakan candi Hindu ditengah candi-candi dan stupa Buddha.  Sayang kalau dilewatkan. Dan hari itu kami akhiri dengan berkunjung ke candi  Shwensandow untuk melihat sunset di sepanjang sungai Ayeyeawaddy.
Pagoda di mount Popa sendiri sangat unik. Pagoda ini persis berdiri diatas bukit kapur, yang berdiri tegak. Untuk menaikinya, kita perlu menapak, yang konon jumlah ada 700’an tangga hingga sampai ke atas.  Yang menarik dari pagoda Mount Popa ini adalah ternyata didalamnya tidak ditemukannya patung Buddha, seperti biasanya yang saya temui di Bagan. Yang ada adalah rupa patung seseorang, berambut panjang, nampak tidak seperti Buddha. Disertai pula dengan banyak tempelan uang, disekitarnya. Rupanya pertanyaan saya terjawab. Pagoda atau kuil ini sesungguhnya adalah kuil pemujaan atas seseorang lokal yang dianggap penting.


Landscape Bagan

Ini adalah bangunan museum national Bagan, menikmati sejarah Bagan. Gedungnya sangat megah dan kokoh. Mirip gedung pertunjukan menurut saya. Ada 4 lantai, dimana masing-masing lantai mempunyai ceritanya. Misalnya tentang sejarah alam dan fosil Bagan, lalu tampilan prasasti yang pernah ditemukan di Bagan, kemudian sejarah peradaban di Bagan, lalu sejarah dan cerita etnis yang ada di Myanmar, dan kemudian pameran seni lukis dan seni di Bagan dan Myanmar. Sangat menarik. Sayang kami tidak boleh memotret gambarnya.

Seni Mural & Restorasi
Bagi seorang arkeolog, pemerhati budaya seperti saya, kesempatan ini sangat langkah. Saya dapat belajar banyak dari kebudayaan mereka. Misalnya bagaimana jayanya peradaban mereka sejak sebelum masehi. Kemudian mengenal tulisan dan penguasaan wilayahnya yang sangat luas. Kesan saya, budaya mereka lebih menitikberatkan kepada  budaya komunal yang lebih menitikberatkan kepada ikatan sosial kelompok yang sangat tinggi. Seni mereka, baik seni  lukis dan performance serta musik, kesannya sangat komunal. Penampilannya banyak diarena-arena publik, seperti dipasar atau perayaaan publik. Mungkin ada yang bersifat kebangsawanan atau kerajaan, sayangnya itu sudah jauh hilang. Peradaban mereka meraih masa jayanya pada abad belasan, mungkin awal abad 12’an bersamaan dengan peradaban Khmer yang ada dikamboja. Ganti berganti dinasti, hingga penaklukan Mongolia kemudian kerajaan Inggris menyebabkan kebudayaan mereka nampaknya berbasiskan komunal.



Tujuan konservasi :
Kota Bagan Beragam akan Sejarah, bahkan dijuluki kota seribu stupa. dalam segi Arsitektur dan kebudayaan kota bagan, Myanmar patut dijadikan kawasan konservasi. karena, bergantinya dinasti dan zaman, seni mereka akan hilang diakibatkan oleh manusia. Beberapa bagian dari mural, bahkan dicongkel oleh manusia.Upaya restorasi harus lebih dimaksimalkan. Karena jika tidak batu atau candi akan punah dan tidak ada sejarah didalmnya yang mengakibtkan sejarah itu mati. Akan lebih baik jika kawasan ini di konservasi. Sehingga budaya dan benda pusaka tetap terjaga oleh Ahlinya, dan sejarah akan tetap terjaga. saat ini UNESCO belum memasukan Bagan sebagai World Heritage Site. Sampai saat ini, saya membaca bahwa Bagan Archaeological Zone masih dalam daftar tentative list UNESCO. Mereka mengajukannya pada tahun 1996.  Masih butuh proses yang panjang lagi.

http://gambarwisata.com/bagan-kota-seribu-kuil-dari-myanmar/