A.
LATAR
BELAKANG DAN PENGERTIAN
Setiap bangsa
memiliki wawasan nasional. Dalam proses perjalanan perjuangan bangsa Indonesiamelepaskan diri
dari penjajahan dan mendirikan Negara yang merdeka serta berdaulat telah
memiliki dan menetapkan wawasan nasionalnya. Atas dasar ini, wawasan nasional
Indonesia pada dasarnya adalah untuk mewujudkan persatuan. Pada tahun 1928,
wujud dari persatuan ini tercetus melalui sumpah pemuda. Sejak itu, persatuan
menjadi pedoman dan arah perjuangan bangsa untuk mendirikan suatu Negara yang
merdeka dan berdaulat. Dengan demikian, wawasan nusantaramerupakan
dasar dan pedoman untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Namun, keberadaan wawasan nusantara sebagai dasar dan pandangan
hidup bangsa Indonesia ini kurang dipahami oleh rakyat Indonesia sendiri.
Kurangnya pemahaman tersebut dapat menimbulkan terjadinya perpecahan antar
bangsa dan pelanggaran kawasan-kawasan di nusantara. Oleh karena itu, pemahaman
yang baik mengenai wawasan nusantara ini diharapkan dapat mengatasi hal
tersebut.
PENGERTIAN DAN TUJUAN WAWASAN
NUSANTARA
Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan segala aspek kehidupan
yang beragam. Dengan kata lain, wawasan nusantara merupakan cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara, untuk mencapai tujuan nasional.
Tujuan
wawasan nusantara mencakup:
1. Tujuan ke dalam
Tujuan
wawasan nusantara ke dalam adalah mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan nasional, yaitu aspek alamiah dan aspek sosial. Aspek alamiah
meliputi letak geografis dan posisi silang SDA, serta keadaan dan kemampuan
penduduk (demografi). Adapun aspek sosial terdiri dari ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan.
2. Tujuan ke luar
Tujuan
wawasan nusantara ke luar yaitu ikut serta mewujudkan kesejahteraan, ketertiban
dan perdamaian bagi seluruh umat manusia. Upaya ini dilakukan dengan berperan
serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan,
keadilan sosial dan perdamaian abadi dengan mengadakan kerja sama di forum
internasional dalam upaya mewujudkan kepentingan nasional indonesia di dunia.
B.
LANDASAN WAWASAN PAHAM NASIONAL
Teori - Teori kekuasaan
Wawasan nasional suatu bangsa di
bentuk dan di jiwai paham kekuasaan dan Geopolitik yang dianutnya .
1. Paham – paham Kekuasaan
a. Paham Machiavelli
Dalam bukunya tentang politik dengan judul : The Prince
Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar
agar sebuah negara dapat berdiri kokoh, di dalam terkandung beberapa kostulat
dan cara pandang bagaimana memelihara kekuasaan politik menurut Machiavelli ,
sebuah negara akan bertahan bila menerapkan dalil-dalil :
• Pertama, dalam merebut dan
mempertahankan kekuasaan segala cara di halalkan
• Kedua, untuk menjaga kekuasaan
rezim , politik adu domba adalah sah.
• Ketiga, dalam dunia politik
,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
b. Paham Kaisar Napoleon
Bonaparte ( abad XVIII )
Merupakan revilusioner dibidang cara pandang dan pengikut teori
Machiavelli .
Napoleon berpendapat bahwa :
• Perang di masa depan akan
merupakan perang total yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional
• Kekutan politik harus di
dampingi kekutan logistik dan ekonomi nasional yang di dukung sosbud berupa
IPTEK sautu bangsa demi untuk membentuk kekutan hamkam dalam mendukung dan
menjajah negara negara Perancis .
O.K.I terjadi invasi militer besar-besaran oleh napoleon ke negara
tetangga dan akhirnya di rusia ( tetapi menjadi bumerang sehingga Napoleon
dibuang di pulau Elba )
c. Paham Jenderal
Clausewitz.
Bersama dengan era napoleon di rusia hidup jenderal Clausewitz (
diusir napoleon dari negaranya hingga ke rusia ) .
Clau sewitz kahirnya bergabung dan menjadi penasehat militer staf
umum tentara kekaisaran rusia .
Jenderal Clausewit menulis sebuah buku tentang perang yang Vom
Kriege
Menurut Clausewit, perang adalah :
Kelanjutan politik dengan cara lain .
Peperangan adalah sah –sah saja dalam memcapai tujuan nasional
suatu bangsa pemikiran tersebut inilah yang membenarkan / menghalalkan Prusia
ber ekspansi sehingga menimbulkan Perang Dunia I dengan kekalahan dipihak
Prusia (Kekaisaran Jerman).
d. Paham
Fuerback dan Hegel .
Pada
abad XV11 maraknya paham Perdagangan Bebas ( Merchantilism ) merupakan nenek
moyang Liberalisme .
Paham
ini berpendapat bahwa :
• Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara
adalah seberapa besar surplus ekonominya terutama terukur dari emas,
Sehingga
memicu nafsu konolialisme negara barat
dalam
memcari emas ke tempat lain.
Inilah
yang memotivasi columbus memcari daerah baru
yaitu
Amerika yang di ikuti Magelhen berkeliling dunia.
e. Paham Lenin ( Abad XIX )
Lenin
telah memodifikasi ajaran Clausewitz, menurut Lenin, perang ialah : Kelanjutan
politik secara kekerasan .
Bahkan
rekan Lenin yaitu ; Mao zhe dong lebih ekstrim lagi ,yaitu perang ialah ;
Kelanjutan
politik dengan pertumpahan darah .
Sehingga
bagi komunis / Leninisme
• Perang bahkan pertumpahan darah atau
revolusi di negara lain diseluruh dunia adalah sah-sah saja ,yaitu dalam
kerangka mengkonomiskan seluruh bangsa di dunia.
O.K.I
selama perang dingin USSR dan RRC berlomba – lomba mengeksport paham komunis ke
seluruh dunia.
f. Paham Lucian W.Pye dan Sidney .
Dalam
bukunya : political culture and Political Development, menjelaskan :
• Adanya peranan unsur-unsur subyektif dan
psilogis dalam tatanan dinamikan kehidupan politik suatu bangsa, sehingga
kemantapan suatu sistem politik dinamika hanya dapat dicapai bila berakar pada
kebudayaan politik bangsa . ybs
• Kebudayaan politik akan menjadi pandangan
baku dalam melihat kesejahteraan sebagai politik, dengan demikian, maka dalam
memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata di tentukan
kondisi-kondisi obyektiftapi juga harus menghayati subyektif psikologis
sehingga dapat menempatkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.
Teori
- Teori geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo atau bumi, sedangkan politik
berarti kekuatan yang berdasarkan pada pertimbangan “dasar dalam menentukan
alternatif kebijaksanaan dasar nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
a. Pandangan ajaran
Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, untuk pertama kalinya Frederich Ratzel merumuskan
tentang ilmu bumi politik sebagai hasil penelitian secara ilmiah dan universal
(tidak khusus suatu negara).
Pokok – pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :
• Dalam hal tertentu pertumbuhan
negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang
lingkup melalui proses :
• Lahir – Tumbuh – Berkembang –
survive of life, menyusut dan mati.
• Negara identik dengan suatu
ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan, makin luas
potensi ruang tersebut, makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh.
• Suatu bangsa dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam, hanya yang
unggul yang dapat bertahan terus.
• Semakin tinggi budaya suatu
bangsa, semakin besar ketumbuhan dukungan akan sumber daya alam yang
diperlukan.
b. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
Kjellen
melanjutkan ajaran Ratzel (Teori Organisme), jika Ratzel negara “dianalogikan”
sebagai organisme maka Kjellen menyatakan negara adalah suatu organisme yang
dianggap sebagai “Prinsip dasar”
Pokok – pokok
ajaran Rudolf Kjellen adalah :
• Negara sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup yang juga
mempunyai intelektual.
• Tujuan negara dicapai dengan ruangan yang luas untuk
pengembangan secara bebas kemampuan rakyatnya.
• Negara merupakan sistem politik atau pemerintahan yang meliputi
bidang :
• Geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sospol dan kratopol.
(pol.pem)
• Negara tidak harus bergantung dengan sumber pembekalan dari luar
tapi harus mampu berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan
teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya.
- Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis
- Keluar, memperoleh batas – batas negara yang lebih baik
c. Pandangan ajaran karl.haushofer.
Pandangan ini
berkembang di jerman,kekuasan Adolf Hitler (nasisme)
Jepang
,kekuasaan Hako Ichu (militerisme dan fasisme])
Pokok-pokok
ajaran Haushofer (menganut ajaran Kjellen) adalah:
• Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar
Kekuasaan Imperium Maritim untuk menguasai pengawasan di laut
• Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai:
Eropa,Afrika dan Asia Barat (Jerman dan Itali) serta Jepang di
Asia Timur Raya.
• Geopolitik ialah doktrin negara yang menitik beratkan pada
soal-soal strategi perbatasan ,ruang,ruang hidu bangsa dan tekanan-tekanan
kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam
di dunia .
(Geopolitik adalah landasan dari tindakan politik dalam perjuangan
kelangsungan hidup untuk memdapatkan ruang hidupnya).
d. Pandangan Ajaran Sir
Halford Mackinder.
Ahli Geopolitik
ini menganut konsep kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat (wawasan benua)
,ajarannya adalah:
• Barang siapa dapat menguasai daerah jantung yaitu: Eurasia
(Eropa dan Asia) akan dapat menguasai pulau dunia yaitu Eropa,Asia,dan Afrika,
barang siapa dapat menguasai pulau di dunia akhirnya dapat mengusai dunia
e. Pandangan Ajaran Sir Wartel Raleigh dan Alfred Thyer Mahan .
Kedua ahli ini
mempunyai gagasan tentang kekuatan di lautan [wawasan Bahari]
• Barang siapa yang mengusai lautan akan mengusai perdangan
Mengusai perdagangan berarti mengusai kekayaan dunia ,sehingga akhirnya
menguasai Dunia
C. PAHAM KEKUASAAN DAN GEOPOLITIK MENURUT BANGSA INDONESIA
Wawasan Nasional Indonesia
dibentuik & dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa
Indonesia & Geopolitik bangsa
Indonesia.
1. Paham Kekuasaan Bangsa
Indonesia
Bangsa
Indonesia yang berfalsafah & berideologi Pancasila menganut paham : tentang
perang dan damai berupa, Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan.
Dengan
demikian Wawasan Nasional bangsa Indonesia :
Tidak
mengembangkan ajaran tentang kekuatan & adu kekuatan, (karena mengandung
benih persengketaan & ekspansionisme), tetapi menyatakan bahwa :
Idiologi
digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional yang
dihadapkan pada kondisi & konstelasi geografis Indonesia dengan segala
aspeknya, agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa & negara,
ditengah – tengah perkembangan dunia.
2. Paham Geopolitik Bangsa
Indonesia
Pemahaman
tentang negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu
paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang
berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan
yang esensial dari pemahaman ini adalah :
Menurut
Paham Barat peranana laut sebagai pemisah pulau, sedang Paham Indonesia
menyatakan laut sebagai penghubung sehingga wilayah negara sebagai satu
kesatuan yang utuh sebagai Satu Tanah Air dan disebut Negara Kepulauan.
ocw.gunadarma.ac.id/.../wawasan-nusantara-bagian-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar